Elemen Bidang
Bidang merupakan bentuk yang menempati ruang, dan bentuk bidang sebagai ruangnya sendiri disebut ruang dwimatra/dua dimensi. Bidang hanya berdimensi panjang dan lebar. Bidang sebagai ruang adalah ruang dwimatra dan merupakan tempat di mana objek-objek berada.
Bidang yang menempati ruang dapat berbentuk dasar sejajar dengan tafril/bidang gambar yang memiliki panjang dan lebar, atau dapat berbentuk maya, yaitu bidang yang seolah-olah melengkung, atau bentuk bidang yang seolah-olah membuat sedut dengan tafril sehingga seperti memiliki kedalaman.
Aplikasi susunan bidang dapat dilihat saat orang menyusun tegel lantai maupun dinding, penyusunan lempeng batu alam pada dinding, menyusun pecahan mozaik, menyusun foto didinding, ataupun menyusun lukisan.
Elemen Garis
Garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa, dan warna. Garis bisa panjang, pendek, tebal, tipis, lurus, melengkung, berombak, vertikal, horizontal, diagonal, dan lain sebagainya.
Jika titik-titik diletakkan sejajar secara berimpit, maka akan didapatkan sebuah garis.
Bentuk dan Raut
Bentuk
Semua benda yang ada di alam semesta merupakan karya seni/desain, tentu mempunyai bentuk. Bentuk apa saja yang
ada di alam dapat disederhanakan menjadi titik, garis, bidang, gempal. Bentuk
kerikil, pasir, debu, dan semacamnya yang relatif kecil dan “tidak berdimensi”
dapat dikategorikan sebagai titik. Kawat,
tali, kabel, benangdan semacamnya yang hanya berdimensi memanjang dapat
disederhanakan menjadi garis.
Raut
Raut adalah ciri khas suatu
bentuk. Bentuk apa saja di alam ini tentu
memilik raut yang merupakan ciri khas dari bentuk tersebut.Bentuk titik,
garis, bidang, dan gempal,
masing-masing raut. Raut merupakan ciri khas untuk membedakan masing-masing
bentuk dari titik, garis, bidang, gempal tersebut.
Raut adalah tampang, potongan, bentuk suatu objek. Raut dapat terbentuk dari unsur garis yang melingkup dengan keluasan tertentu sehingga membentuk bidang. Pada nirmana dwimatra, raut terdapat pada raut elemen titik, elemen garis, elemen bidang.
Tekstur alami berubah
Bahan diubah
sehingga tidak sama lagi dengan tekstur aslinya. Tekstur aslinya telah diubah
dengan berbagai cara, misalnya kertas dibuat bubur, dikusutkan, dicetak
timbul dan lain sebagainya. Tekstur
pada lempengan logam dapat berubah dengan cara dilubangi,
dipukuli. Tekstur kayu dapat diubah dengan cara diukir.
Warna Additive Dan Subtractive
Warna menurut asal kejadiannya dapat
digolongkan menjadi warna additive dan subtractive. Warna additive merupakan
warna-warna yang berasal dari cahaya
yang disebut spektrum. Pada warna additive,
pencampuran warna primer cahaya yang terdiri dari warna red, green dan
blue dimana pencampuran ketiga warna primer dengan jumlah yang sama
menghasilkan warna putih atau dikenal dengan sistem warna RGB. Sedangkan warna
subtractive adalah warna yang berasal dari pigmen yang bersifat transparan.
Warna pokok subtrative: sian (cyan), magenta, dan kuning (yellow), dalam
komputer disebut warna model CMY atau lebih dikenal dengan CMYK,
Tipografi
Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk
komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif.
Hadirnya tipografi dalam sebuah media terpan visual merupakan faktor yang
membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan.
Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi
untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi
verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual.
Sejarah Tipografi
Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.
Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.
Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari
fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan
tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan
jumlahnya.
Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi:
v Roman, dengan ciri memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya.Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. Termasuk didalamnya times new roman.
v Egyptian, dengan ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan denganketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat,kekar dan stabil.
v Serif, Jenis huruf ini memiliki garis-garis kecil yang disebut counterstrokepadaujung- ujung badan huruf. Garis-garis tersebut berdiri horisontal terhadap badan huruf.Huruf serif dikenal lebih mudah dibaca karena kaitnya tersebut menuntun pandanganpembaca membaca baris teks yang sedang dibacanya. Contoh: Times New Roman,Garamond, Book Antiqua, Bitstream Vera Serif, Palatino Linotype, Bookman OldStyle, Calisto MT, Dutch, Euro Roman, Georgia, Pan Roman, Romantic, Souevenir,Super French dan lain-lain.
v Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang samaatau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern
Gambar Sketsa
Sket (sketch) merupakan gambaran atau lukisan yang kasar, ringan, semata-mata garis besar atau belum selesai. Kadang kala hanya digunakan sebagai pengingat-ingat saja. Sketsa atau sket (sketch) secara umum dikenal sebagai bagan atau rencana bagi sebuah lukisan. Dalam pengertian itu, sketsa lebih merupakan gambar kasar, bersifat sementara, baik diatas kertas maupun diatas kanvas, dengan tujuan untuk dikerjakan lebih lanjut sebagai lukisan.
Manfaat sketsa adalah sebagai berikut:
· Untuk memberikan gambaran tema
· Meminimalisir kesalahan
· Mempertajam pengamatan
· Meningkatkan kemampuan mengkoordinasi hasil pengamatan dan ketrampilan tangan